Sudah kucoba menyatakan cinta
Namun aku tertolak
Kucoba untuk menyatakan cinta
Kembali aku tertolak
Kedua
Bukan yang pertama
Respond, namun tak kemajuan
Kuanggap aku tertolak
Ingin kuucapkan kata
"Aku mencintaimu"
Tapi, rasa takut mengancamku
"Tidaklah ia pantas untukmu
Dan kau tak pantas pula untuknya
Siapakah engkau?
Yang mampu mencintainya?
Bukan kau, bukan kau!"
"Sungguh, ia tak mungkin cinta
Lihatlah kelemahan mu,
Lihatlah perbuatan mu,
perkataanmu,
Dan tingkah laku mu."
"Jangan sekali-kali kau mengatakan cinta padanya,
Engkau akan tertolak"
Begitulah,
Batinku bergejolak,
Ingin berkata,
Namun tertahan
Begitulah,
Kubuat tinggi-tinggi tembok dihadapan dan belakangku
Di kiri dan kananku
Seraya menunggu,
Ia yang datang kepadaku.
Sabar,
Ku berdoa pagi dan malam
Kubisikkan namamu dalam tidur dan sadarku
Kusenandungkan lagu dalam pikirku
Sembari menunggu,
Tuhan mengabulkan doaku
Sungguh,
Tak kuat hati ini celaka
Tak mampu, tak ingin kembali hancur
Rusak, terpecah belah
Kutahan kata cinta
Sembari menunggu
Engkau datang kepadaku
Engkau,
Sebagai penghancur tembok-tembok ketakutanku
Penghilang rasa gelisahku
Pengantar, atas jawaban doa-doaku
Engkau,
Wahai wanita idaman pria
Sebuah permata dunia
Jika,
Aku bertanya,
"Apakah engkau mencintaiku?"
Sungguh,
Dalam pertanyaan itu
Terdapat harap yang besar
Kuharap
Janganlah engkau
Berkata tidak kepadaku
Katakanlah
"Sungguh,
Jawaban atas pertanyaa itu adalah belum.
Jika engkau lebih baik dari ini,
Maka aku akan mencintaimu."
Maka,
Aku akan lebih mencintaimu.
Dan berdoa,
Semoga Tuhan memberikan kepadamu,
Laki-laki yang lebih baik dariku,
Dan wanita yang sama atau lebih baik darimu
Aku akan menunggu,
Entah hatimu mulai sepi atau bosan
Aku akan ada disana menghiburmu
Asal kau tahu
Aku mencintaimu, dulu
Sekarang
Dan masa yang akan datang
Aku disini menunggu
Cinta yang tak kunjung datang
Katakan kepadaku,
Apakah engkau mencintaiku?
Tidak ada komentar :
Posting Komentar