Hujan turun dgn derasna
Hutan memecah kesunyian
Dgn senyum sinis sang pembalak liar
Pagi kembali dtg
Memberi panas pada malamna
Kota yg semula tenang
Kini pecah dgn suara hiruk pikuk orang2
Mereka sibuk dgn keduniawian
Mengingkari yg abadi
Mengingkari yg ada
Membawa senandung musik perjalanan
Di dlm bus kecil ibu kota
Sang penghibur pelepas kesunyian
Menggambar tragisnya peristiwa tempo hari
Dari pejabat yg suka tebar janji
Kampanye secara terbuka
Mereka menebar benih janji kepalsuan
Membawakan janji kpd bangsa seribu umat
Para pejabat berfoya2
Di atas pengingkaran janji rakyatna
Dilain tempat, lain peristiwa
Mencari2 kesenangan
Para peminum khamar kemenangan
Menemukan warung kesayangan
Lain disana lain pula dsni
Sang penjagal manusia
Membawa hati penuh kecintaan
Membunuh dgn hati riang serta gembira
Pagipun berganti siang
Mentari memulai aksinya kembali
Namun sang pejabat menulis kembali
Isi pidato umbar janji
Si peminum khamar
Bingung bayar pake apa
Biar bisa minum
G ada cr lain akhirna ngutang
Untuk menghilangkan stres
Yg terkumpul karena pejabat yg umbar janji
Sang malam menghalangi fajar
Mengganti panas dgn dinginnya
Sang pendendang cilik
Berselimut udara dingin
Tidur memimpikan sang pejabat umbar janji
Keheningan puisi ibu kota
Dipecah oleh jeritan sang pezina
Menikmati apa yg d haramkan oleh-Nya
Di atas motor penuh cinta
Sang pelajar d mabukkan asmara
Membawa sang pacar ke jln kemaksiatan
D keheningan pinggiran pedesaan
Sang pencuri mencari kesempatan
Melihat kekiri lalu kekanan
D pinggiran tempat gulita
Sempit tiada celah
Sang penjudi memulai aksina
Bgnilah hidup antara desa dan kota
Tak ada perbedaan terlalu bnyk
Ku harap orang2 itu segera bertaubat
Terutama pejabat terhadap rakyatna.
Inilah kehidupan sebelum pemilian
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com